14 Oktober 2023

Keketuaan Indonesia Dukung Inklusivitas Ekonomi ASEAN Lewat QRIS Cross-Border

Negara Anggota ASEAN

Dalam lanskap ekonomi Asia Tenggara yang kian dinamis, kini terdengar desiran halus dari sebuah revolusi digital yang meresap ke dalam denyut nadi perekonomian ASEAN. Melalui jaringan perdagangan dan investasi lintas batas antar negara ASEAN yang terus meningkat, sebuah era baru pertumbuhan ekonomi tengah menjelma.

ASEAN memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan dunia. Kombinasi dari populasi yang besar, pertumbuhan ekonomi yang cepat, dan peningkatan konektivitas melalui revolusi digital, menjadikan kawasan ini menarik bagi pelaku bisnis dan investor global. Revolusi digital yang merambah ke seluruh lapisan perekonomian ASEAN telah menciptakan peluang baru yang sangat menjanjikan.

US$ 0 Miliar

Nilai Perdagangan Barang Intra-ASEAN

US$ 0 Miliar

Nilai Perdagangan Jasa Intra-ASEAN

Data terkini patut disambut dengan gembira, pasalnya nilai perdagangan barang intra-ASEAN melesat fantastis. Namun di balik capaian menggembirakan ini, masih tertinggal beberapa tantangan yang perlu diatasi agar roda perekonomian digital ASEAN dapat berputar lebih cepat. 

Tantangan Pertumbuhan Ekonomi Intra-ASEAN

Tingginya biaya transaksi keuangan lintas negara ASEAN menjadi salah satu hambatan utama.

Biaya Transaksi💸

Berdasarkan Sekretariat Nasional Asean-Indonesia diperkirakan total biaya transaksi lintas negara intra-ASEAN telah mencapai angka mencenangkan senilai US$ 75,6 atau setara 10% dari total perdagangan pada tahun 2022. Sebagian besar biaya transaksi ini berasal dari:

  •  Biaya konversi mata uang,
  •  Komisi jasa perbankan yang masih relatif mahal.

Selain itu, lamanya waktu penyelesaian transfer dan risiko penipuan akibat keamanan transaksi yang belum maksimal juga menjadi penghambat bagi pertumbuhan ekonomi  ASEAN.

QRIS Cross-Border merupakan singkatan dari Quick Response Code Indonesian Standard adalah sistem pembayaran digital lintas batas menggunakan kode QR yang tengah dikembangkan di kawasan ASEAN. Indonesia menjadi pelopor pengembangan sistem pembayaran cerdas ini sejak diluncurkan Bank Indonesia pada tahun 2020 lalu.

Sistem QRIS Cross-Border ini memanfaatkan kode QR untuk memfasilitasi transaksi lintas negara ASEAN. Kode QR yang sudah jamak digunakan dalam transaksi, kini diramu untuk menyatukan standar sistem pembayaran antar negara. Adapun sejak Oktober 2023 enam negara di ASEAN telah tergabung dalam kerangka kerja sama QRIS Cross-Border.

Indonesia

Thailand

Malaysia

Singapura

Filipina

Vietnam

Melalui misi keketuaan Indonesia 2023, memanifestasikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan dunia, sistem pembayaran cerdas ini diharapkan rampung diadopsi sepenuhnya oleh seluruh negara ASEAN pada 2025 mendatang.

Apa saja manfaat nyata yang ditawarkan QRIS Cross-Border?

Pertama, sistem ini menghilangkan repotnya konversi mata uang secara manual. Lupakan mencari ATM setiap kali ingin menukar mata uang cukup scan kode QRIS melalui internet-banking atau dompet digital.

0%

Kedua, biaya transaksi antar negara yang selama ini cukup tinggi akibat komisi bank dapat dipangkas hingga 30% lebih efisien. Bayangkan berapa banyak uang yang bisa dihemat jika volume transaksi di ASEAN mencapai 1 miliar transaksi per tahun.

0%

Ketiga, data transaksi dienkripsi dan dilindungi sistem keamanan mutakhir dan tercatat dengan detail. Nikmati perjalanan lintas negara bebas dari risiko penipuan, pencurian, maupun perampokan.

0%

Insentif Bagi UMKM & Wisman✊

Melalui tiga manfaat di atas, sistem pembayaran cepat, efisien, dan aman ini akan meningkatkan kunjungan wisatawan intra-ASEAN. Wisatawan dari berbagai negara ASEAN dapat dengan nyaman berbelanja atau menikmati atraksi wisata tanpa membuang waktu dan biaya lebih lagi.

Hal ini akan mendorong minat berwisata lintas batas ASEAN dan secara ekonomis meningkatkan devisa pariwisata masing-masing negara dan mengurangi kesenjangan pendapatan antar negara anggota ASEAN.

Mempertimbangkan berbagai manfaat dan dukungan inklusivitas ekonomi ASEAN tersebut, Bank Indonesia dalam berbagai kesempatan mengupayakan peningkatan transaksi menggunakan QRIS dapat menggantikan transaksi tunai secara keseluruhan dalam waktu dekat. Hal ini tercermin dalam salah satu sambutan Deputi Gubernur Bank Indonesia dalam pembukaan acara JaKreatiFest 2023.

Bapak Ibu dompet boleh ketingglan, tetapi jangan sampai ketinggalan handphone. Kalau handphone ketinggalan repot gitu ya karena sekarang transaksi sudah dilakukan melalui QRIS – Filianingsih Hendarta (Deputi Gubernur Bank Indonesia)

Inisiasi QRIS Cross-Border yang digaungkan Indonesia selaku ketua ASEAN 2023 patut diapresiasi karena berperan vital memperkuat inklusivitas ekonomi digital ASEAN. Sistem pembayaran cerdas ini akan menjadi katalis pertumbuhan perdagangan intra ASEAN serta mendorong daya saing UMKM.

Dengan berbagai manfaat signifikan yang ditawarkan, implementasi penuh QRIS Cross-Border diharapkan rampung pada 2025. Sehingga masyarakat ASEAN dapat menikmati kemudahan bertransaksi lintas negara layaknya berbelanja di toko sebelah, tanpa risiko dan biaya yang memberatkan.

Mewujudkan ASEAN sebagai kekuatan ekonomi dunia melalui revolusi ekonomi digital bukanlah impian belaka. Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, segala tantangan pasti dapat diatasi. QRIS Cross-Border menjadi salah satu tonggak sejarah penting mewujudkan ASEAN yang makin solid dan inklusif. QRISnya satu, menangnya banyak!

 

Kami Butuh Bantuanmu

Dengan membagikan artikel ini, kamu telah membantu mewujudkan lonceng kemakmuran berdentang di penjuru Asia Tenggara.